Memfokuskan lensa ke jarak hiperfokal (hyperfocal) memastikan bahwa 1/2 jarak
dari jarak hiperfokal sampai tak terhingga dalam fokus/tajam. Ada tiga
faktor yang mempengaruhi jarak hiperfokal yaitu bukaan lensa, rentang
fokal lensa (focal length) dan ukuran sensor kamera.
Teknik mengunakan hyperfocal distance sering digunakan oleh
fotografer landscape, street photography supaya objek foto dan latar
belakangnya tajam. Teknik ini berperan sangat penting saat memotret
dengan lensa/kamera yang tidak mendukung fungsi autofokus. Contohnya
kamera rangefinder seperti Leica, atau saat mengunakan lensa yang tidak
memiliki fungsi autofokus seperti lensa-lensa Samyang,
Carl Zeiss dan lain lain. Syaratnya kamera harus bersensor full frame
(36 x 24 mm) bukan APS-C. Sayangnya kamera DSLR jaman sekarang sebagian
besar bersensor APS-C jadinya tanda tersebut kurang begitu
relevan/akurat.
Di era autofokus (AF), menerapkan teknik ini menjadi lebih sulit
karena lensa-lensa modern tidak memiliki tanda hyperfocal distance
(tanda jarak fokus hyperfocal yang terukir di lensa). Jika Anda
mengunakan lensa jaman dahulu, periksalah lensa Anda.
Langkah-langkah mengunakannya cukup mudah.
- Tentukan nilai aperture/bukaan yang dikehendaki, misalnya f/22
- Putar laras fokus sampai angka 22 yang terletak disebelah kiri yang sejajar dengan tanda tak terhingga
- Bacalah angka sebelah kanan yang sejajar dengan angka 22
Dalam kasus lensa Nikkor AF 50mm f/1.8D ini, saya mendapatkan jarak
kurang lebih 2 meter. Artinya, objek yang terletak 2 meter sampai tak
terhingga akan fokus (tajam).
Di lensa jaman sekarang biasanya tanda hyperfocal dihapus, yang ada
cuma jarak fokus saja. Jika tetap ingin mengunakan teknik ini maka
diperlukan tabel atau kalkulator. Tapi metode kalkulator ini juga sulit
diterapkan karena kebanyakan lensa tidak memberikan tanda jarak fokus
secara lengkap.
Keuntungan teknik hyperfocal adalah Anda tidak perlu mengaktifkan
autofokus (tidak perlu menekan setengah tombol jepret), jadi bisa jadi
lebih cepat dalam memotret. Kelebihan ini banyak digunakan oleh street
photographer untuk merekam momen dengan cepat.
Teknik ini tidak begitu cocok saat mengunakan lensa yang berbukaan
besar, rentang jarak fokus hyperfokal sempit, jadi kemungkinan objek
yang ingin difokuskan bisa jadi gak fokus. Oleh sebab itu, teknik ini
lebih cocok saat mengunakan bukaan yang kecil dan lensa yang lebar.
Mengunakan tabel
Jika lensa yang digunakan tidak memiliki tanda depth of field, maka
cara lain yaitu dengan menghitung dengan kalkulator atau melihat tabel.
Contohnya: Jika mengunakan kamera bersensor APS-C dan lensa 24mm, bukaan
f/22 maka jarak hyperfocalnya adalah 0.9 m. Artinya apa saja yang
terletak dari jarak (0.9 m / 2) = 0.45 m sampai tak terhingga akan
berada dalam fokus/tajam.
Untuk membuat tabel, rekomendasi saya adalah halaman di website ini.
0 komentar:
Posting Komentar