Foto dibawah ini saya buat di Kamboja 2014 yang lalu saat tour
fotografi kelompok ke-2. Lokasinya di daerah persawahan yang memiliki
banyak pohon aren disekitarnya. Idenya adalah menangkap foto siluet anak
dengan kerbau, pedati dan suasana langit matahari terbenam. Kebetulan
saat berkunjung kedua kaliny, langit cerah dan matahari menampakkan
dirinya. Di kunjungan pertama, hari mendung jadi warna langit abu-abu.
Untuk membuat foto semacam ini, kita perlu berada di posisi lebih
rendah daripada subjek foto jika tidak maka bentuknya tidak utuh. Jadi
saya turun ke persawahan. Agak becek, tapi tidak masalah.
Secara komposisi, saya menempatkan anak dan kerbau disebelah kiri,
karena dia menghadap ke arah kanan. (Lebih tepatnya saya menempatkan
diri dan mengarahkan kamera supaya posisi anak & kerbau disebelah
kiri bidang gambar). Kemudian pedati dan pohon disebelah kanan. Saya
sengaja memasukkan pohon aren dan pedati di dalam bidang gambar supaya
mendapat kesan lingkungan tempat saya memotret. Saya berpindah-pindah
mencari sudut supaya pedati dan pohon tidak menabrak/menutup satu sama
lainnya. Awan-awan dilangit yang berwarna jingga juga saya perhatikan
dan saya upayakan untuk menjadi “leading line” yang menunjuk pada anak (jagoan di foto tsb).'
Untuk setting kamera, saya mengunakan bukaan f/4 supaya anak dan dan
keseluruhan kerbaunya tajam, dan shutter speed 1/500 detik untuk
mendapatkan foto yang tajam meskipun kerbau dan anak tersebut
bergerak-gerak. Lensa telefoto saya juga gak ada image stabilizationnya,
jadi amannya pakai shutter speed yang lebih cepat untuk mencegah foto blur karena getaran tangan. Jarak fokus lensa yang saya gunakan yaitu 100 mm.
Akibatnya, kamera memilih nilai ISO yang cukup tinggi yaitu 1000
karena kondisi cahaya makin redup. Saya mengunakan mode Manual dan auto
ISO dimana maximum ISO saya set cukup tinggi yaitu ke ISO 3200. Tidak
masalah, karena rata-rata kamera digital SLR / mirrorless zaman sekarang
cukup baik kualitas gambarnya sampai ISO 1600. Lebih baik mendapatkan
foto yang tajam daripada noise. Karena noise dapat dilenyapkan melalui
software olah digital.
Lensa telefoto mengkompresi ruang sehingga foto tersebut terkesan
datar/dua dimensi. Pohon aren dan awan dari kejauhan terlihat lebih
dekat dari aslinya.
Foto ini terlihat sederhana, tapi untuk membuatnya diperlukan
kesabaran untuk menunggu sampai cahaya dan posenya pas, dan juga perlu
mencari titik sudut pandang yang pas supaya elemen-elemen di dalam foto
bekerja dengan baik dan terasa harmonis dan seimbang.
0 komentar:
Posting Komentar