LONDON - Pemerintah Inggris
menggelontorkan dana sebesar 500 juta poundsterling atau setara Rp9,7
triliun (kurs Rp19.512 per Poundsterling) untuk pengerjaan proyek mobil
ramah lingkungan, yaitu mobil listrik. Pemerintah Inggris memiliki
tujuan untuk membuat seluruh kendaraan jadi ramah lingkungan.
Dana sebesar Rp9,7 triliun tersebut dianggarkan untuk periode lima tahun, yaitu 2015 hingga 2020 mendatang. Tujuan akhir pemerintah Inggris adalah membuat para pengendara menerima dan menggunakan mobil listrik dan merasa nyaman menggunakan mobil ramah lingkungan itu untuk berkegiatan sehari-hari.
"Investasi besar ini untuk menjadikan si pengguna saat mengendarai sebuah mobil listrik terjangkau, dapat diterima, nyaman, dan bebas dari kecemasan kehabisan baterai," kata Nick Clegg, wakil perdana menteri Inggris, seperti dikutip Softpedia, Jumat (2/5/2014).
Namun demikian, pemerintah Inggris merasa perlu untuk memutar otak guna menerapkan strategi pemasaran yang jitu agar warganya mau mengganti mobil lamanya dengan mobil listrik. "Ini juga seperti membuat perubahan budaya di kota kita yang mana mengendarai kendaraan ramah lingkungan tak pernah terpikirkan oleh sebagian besar pengendara," kata wakil perdana menteri Inggris tersebut.
Pemerintahan Inggris juga mengatakan akan melakukan transparasi terkait proyek pengerjaan mobil listrik dengan total dana sebesar Rp9,7 triliun tersebut. Pemerintah negara berbasis kerajaan itu akan mengungkap detil laporan keuangan serta perencanaan mengenai proyek Rp9,7 triliun ini dalam beberapa bulan ke depan.
Di Indonesia sendiri, mobil listrik sudah berhasil dibuat oleh tim peneliti dan pengembang di bawah naungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) serta Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi. Akhir tahun lalu, Kemenristek gencar memerkenalkan mobil listrik di beberapa kota di Pulau Jawa. Namun perkembangan mobil listrik ini belum mencapai produksib secara massal.
Dana sebesar Rp9,7 triliun tersebut dianggarkan untuk periode lima tahun, yaitu 2015 hingga 2020 mendatang. Tujuan akhir pemerintah Inggris adalah membuat para pengendara menerima dan menggunakan mobil listrik dan merasa nyaman menggunakan mobil ramah lingkungan itu untuk berkegiatan sehari-hari.
"Investasi besar ini untuk menjadikan si pengguna saat mengendarai sebuah mobil listrik terjangkau, dapat diterima, nyaman, dan bebas dari kecemasan kehabisan baterai," kata Nick Clegg, wakil perdana menteri Inggris, seperti dikutip Softpedia, Jumat (2/5/2014).
Namun demikian, pemerintah Inggris merasa perlu untuk memutar otak guna menerapkan strategi pemasaran yang jitu agar warganya mau mengganti mobil lamanya dengan mobil listrik. "Ini juga seperti membuat perubahan budaya di kota kita yang mana mengendarai kendaraan ramah lingkungan tak pernah terpikirkan oleh sebagian besar pengendara," kata wakil perdana menteri Inggris tersebut.
Pemerintahan Inggris juga mengatakan akan melakukan transparasi terkait proyek pengerjaan mobil listrik dengan total dana sebesar Rp9,7 triliun tersebut. Pemerintah negara berbasis kerajaan itu akan mengungkap detil laporan keuangan serta perencanaan mengenai proyek Rp9,7 triliun ini dalam beberapa bulan ke depan.
Di Indonesia sendiri, mobil listrik sudah berhasil dibuat oleh tim peneliti dan pengembang di bawah naungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) serta Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi. Akhir tahun lalu, Kemenristek gencar memerkenalkan mobil listrik di beberapa kota di Pulau Jawa. Namun perkembangan mobil listrik ini belum mencapai produksib secara massal.
0 komentar:
Posting Komentar