CALIFORNIA - Pertumbuhan
Twitter sebagai salah satu media jejaring sosial populer di dunia,
diperkirakan bertambah menjadi 400 juta pada 2018. Sebelumnya menurut
laporan eMarketer, pada 2016 pertumbahan twitter diproyeksikan sebesar
300 juta pengguna.
Hal ini, menurut sumber tersebut, mungkin terdengar luar biasa secara agregat (pertumbuhan angka). Namun sebenarnya, sajian data tersebut menunjukan bahwa pengguna Twitter, sebenarnya sedang mengalami perlambatan pertumbuhan dari tahuh ke tahun.
Dikutip melalui Mashable, Rabu (28/5/2014), Twitter dilaporkan memiliki 255 juta pengguna aktif pada kuartal pertama tahun ini, naik dari sebelumnya adalah 204 juta untuk kuartal yang sama tahun lalu.
Sebagian besar pertumbuhan Pengguna Twitter dalam beberapa tahun, akan didominasi diperkirakan berasal dari luar Amerika, menurut eMarketer. Pertumbuhan ini akan terkonsentrasi pada negara berkembang, seperti India dan Indonesia.
Peneliti mengatakan, kenaikan terus konsisten dalam periode tersebut, kedua negera itu mengalami peningkatan di atas 50 persen tahun ini.
Berbeda dengan di negara maju seperti Amerika Serikat dan China yang pertumbuhannya melamban, dan diperkirakan pada 2015 akan terus mengalami penurunan sebesar satu digit. Terlebih di negara China, baik Twitter maupun Facebook mengalami penolakan.
Hal ini, menurut sumber tersebut, mungkin terdengar luar biasa secara agregat (pertumbuhan angka). Namun sebenarnya, sajian data tersebut menunjukan bahwa pengguna Twitter, sebenarnya sedang mengalami perlambatan pertumbuhan dari tahuh ke tahun.
Dikutip melalui Mashable, Rabu (28/5/2014), Twitter dilaporkan memiliki 255 juta pengguna aktif pada kuartal pertama tahun ini, naik dari sebelumnya adalah 204 juta untuk kuartal yang sama tahun lalu.
Sebagian besar pertumbuhan Pengguna Twitter dalam beberapa tahun, akan didominasi diperkirakan berasal dari luar Amerika, menurut eMarketer. Pertumbuhan ini akan terkonsentrasi pada negara berkembang, seperti India dan Indonesia.
Peneliti mengatakan, kenaikan terus konsisten dalam periode tersebut, kedua negera itu mengalami peningkatan di atas 50 persen tahun ini.
Berbeda dengan di negara maju seperti Amerika Serikat dan China yang pertumbuhannya melamban, dan diperkirakan pada 2015 akan terus mengalami penurunan sebesar satu digit. Terlebih di negara China, baik Twitter maupun Facebook mengalami penolakan.
0 komentar:
Posting Komentar