CALIFORNIA - Celah keamanan
Heartbleed yang menginfeksi berbagai situs di internet ternyata tak
hanya berpengaruh pada komputer. Laporan terbaru mengabarkan kebocoran
data akibat Heartbleed bisa dialami oleh berbagai perangkat elektronik.
Dua perusahaan penyedia layanan jaringan internet di seluruh dunia, Cisco dan Juniper, tak terelakkan dari dampak kebocoran data akibat Heartbleed. Masing-masing perusahaan tersebut telah mengidentifikasi bahwa jaringan internetnya telah terinfeksi Heartbleed, termasuk server, router, network switch, telefon, dan kamera video untuk layanan perkantoran.
Lebih lagi, celah keamanan yang ada pada protokol OpenSSL ini telah terjadi di dunia selama dua tahun belakangan. Yang artinya, dalam dua tahun terakhir besar kemungkinan percakapan telefon, telusuran internet, serta layanan email di internet yang ada di kantor bisa disadap oleh berbagai orang atau pihak tertentu.
Atau peretasan juga mungkin terjadi pada ponsel apabila Anda mengoneksikan jaringannya via Wi-Fi kantor, kebocoran data bisa juga disusupi saat Anda membuka akses perkantoran lewat komputer di rumah. Pasalnya, dua perusahaan tersebut merupakan penyedia jaringan internet yang banyak digunakan oleh perkantoran.
"Itulah mengapa ini disebut peretasan terbesar yang pernah terjadi selama 12 tahun terakhir. Ini sangat besar dan meliputi banyak pihak," kata Sam Bowling, teknisi infrastruktur senior di layangan web hosting Singlehop, seperti dikutip CNN, Senin (14/4/2014).
Lalu apa saja perangkat perkantoran yang kemungkinan datanya dicuri atau jaringannya disadap? Berdasarkan penelitian dari layanan sistem keamanan SilverSky dan Singlehop, ada lima perangkat yang bisa terinfeksi. Perangkat tersebut adalah telefon kantor, video conference perusahaan, virtual private network (VPN), smartphone, dan switching hub.
Jika jaringan telefon kantor tersebut tak dilindungi oleh firewall, kemungkinan besar telefon yang menggunakan IP dari Cisco bisa disadap. Begitu pun dengan layanan video conference dari Cisco WebEx, besar kemungkinan bisa dimata-matai orang lain. Juga tak lepas dari ponsel pintar karyawan yang menggunakan konektivitas Wi-Fi kantor, maupun switching hub antar komputer kantor yang saling mengirim pesan. Semua bisa diretas dan dimata-matai.
Dua perusahaan penyedia layanan jaringan internet di seluruh dunia, Cisco dan Juniper, tak terelakkan dari dampak kebocoran data akibat Heartbleed. Masing-masing perusahaan tersebut telah mengidentifikasi bahwa jaringan internetnya telah terinfeksi Heartbleed, termasuk server, router, network switch, telefon, dan kamera video untuk layanan perkantoran.
Lebih lagi, celah keamanan yang ada pada protokol OpenSSL ini telah terjadi di dunia selama dua tahun belakangan. Yang artinya, dalam dua tahun terakhir besar kemungkinan percakapan telefon, telusuran internet, serta layanan email di internet yang ada di kantor bisa disadap oleh berbagai orang atau pihak tertentu.
Atau peretasan juga mungkin terjadi pada ponsel apabila Anda mengoneksikan jaringannya via Wi-Fi kantor, kebocoran data bisa juga disusupi saat Anda membuka akses perkantoran lewat komputer di rumah. Pasalnya, dua perusahaan tersebut merupakan penyedia jaringan internet yang banyak digunakan oleh perkantoran.
"Itulah mengapa ini disebut peretasan terbesar yang pernah terjadi selama 12 tahun terakhir. Ini sangat besar dan meliputi banyak pihak," kata Sam Bowling, teknisi infrastruktur senior di layangan web hosting Singlehop, seperti dikutip CNN, Senin (14/4/2014).
Lalu apa saja perangkat perkantoran yang kemungkinan datanya dicuri atau jaringannya disadap? Berdasarkan penelitian dari layanan sistem keamanan SilverSky dan Singlehop, ada lima perangkat yang bisa terinfeksi. Perangkat tersebut adalah telefon kantor, video conference perusahaan, virtual private network (VPN), smartphone, dan switching hub.
Jika jaringan telefon kantor tersebut tak dilindungi oleh firewall, kemungkinan besar telefon yang menggunakan IP dari Cisco bisa disadap. Begitu pun dengan layanan video conference dari Cisco WebEx, besar kemungkinan bisa dimata-matai orang lain. Juga tak lepas dari ponsel pintar karyawan yang menggunakan konektivitas Wi-Fi kantor, maupun switching hub antar komputer kantor yang saling mengirim pesan. Semua bisa diretas dan dimata-matai.
0 komentar:
Posting Komentar