Foto ini dibuat saat workshop portrait model di rumah akar, kota tua.
Minggu itu seharian turun hujan. Saat tiba, hujan masih turun, tidak
begitu deras tapi cukup untuk membuat kita basah kuyub. Biasanya di awal
workshop kita selalu mengunakan cahaya matahari alami terlebih dahulu.
Karena kondisi tidak ideal untuk praktik mengunakan cahaya matahari,
maka itu saya mengajari tentang penggunaan flash terlebih dahulu.
Untuk backgroundnya, saya memilih salah satu dinding yang ada di
rumah akar, yang atapnya tidak bocor oleh air hujan tentunya. Lalu
menempatkan model di depannya. Saya memberikan jarak sekitar 1.5 meter
supaya cahaya flash yang akan mengenai subjek foto dan bayangan yang
ditimbulkannya tidak bocor ke latar belakang.
Seperti diagram dibawah, flash saya dudukan di lightstand, lalu saya arahkan ke payung pantul softbox.
Supaya dinding background terang juga, saya memasang flash kedua dengan
tenaga sedikit lebih lemah, dan memasangkan payung transparan/shoot
supaya lebih menyebar. Di sebelah kanan saya meminta asisten untuk
memegang reflektor dengan permukaan perak. Tujuannya supaya pencahayaan antara kiri dan kanan tidak terlalu kontras (berbeda terang gelapnya).
Dengan adanya flash, saya agak kuatir kalau cahaya lingkungan redup,
karena saya malah gak mengunakannya.Hasil foto juga terlihat lebih tajam
dan kontras. Kuncinya adalah meletakkan flash di luar kamera dan
mengunakan payung untuk melembutkan cahaya. Jika dipasang diatas kamera
dan diarahkan langsung, mustahil mendapatkan foto yang terlihat alami
dan lembut.
Setelah diperiksa di komputer, ternyata bagian wajah agak sedikit
terlalu terang. Hal ini terjadi karena warna kulit foto model jauh lebih
putih daripada kostumnya yang berwarna gelap. Maka saya gelapkan
sedikit bagian wajah supaya lebih seimbang.
Bagi yang mencari lightstand, adaptor, payung fotografi, atau
aksesoris dasar off-camera flash photography/strobist bisa
mendapatkannya dari ranafotovideo bagian strobist.
0 komentar:
Posting Komentar