Pernahkan anda saat mencetak foto mendapati warna hasil cetaknya
tidak memuaskan, atau tidak seperti yang diharapkan? Mau komplain tapi
ragu karena kita merasa tempat cetak foto tentu sudah punya mesin yang
sesuai standar, atau jangan-jangan monitor kita yang justru tidak
akurat? Hal yang tidak dialami saat era fotografi film karena kita tidak
bisa membandingkan hasil cetak fotonya dengan monitor kita. Lalu
bagaimana menyikapi hal ini, dan seperti apa sih foto yang warnanya
akurat itu? Hal ini akan kita bahas secara singkat untuk memberi
gambaran supaya kita punya alur kerja manajemen warna yang baik mulai
dari memotret hingga mencetak.
Pertama untuk menjawab seperti apa sih foto yang warnanya akurat itu
ternyata bukanlah hal yang mudah. Karena umumnya akurasi itu relatif,
kita perlu mengacu dulu dengan membandingkan dengan apa yang kita lihat
langsung obyek fotonya. Bila kita melihat sebuah obyek berwarna merah ya
dalam fotonya harus sama merah, bukan keunguan atau merah muda
misalnya. Tapi dalam fotografi itu tidak selalu diperlukan akurasi warna
yang sangat presisi, dalam foto landscape malah sering warna dibuat berbeda
untuk alasan kreativitas atau keunikan. Kebutuhan akurasi warna yang
tepat biasanya ditemui dalam foto produk, foto fashion dan foto makanan.
Terlepas apa yang kita akan foto, kita sederhanakan saja bahwa kita
ingin mendapat foto yang warnanya akurat, bagaimana upaya yang bisa
ditempuh?
Pengaturan di kamera
Ada baiknya kita juga memahami bagaimana warna-warni di alam ini bisa
direkam oleh kamera. Di bahasan sebelumnya saya menulis tentang sensor dan filter warnanya.
Dibutuhkan tiga filter warna yaitu merah (R), hijau (G) dan biru (B)
untuk bisa merekam variasi warna yang beragam di alam ini. Lalu kita
juga perlu ingat juga kalau warna yang ditangkap oleh sensor dipengaruhi
juga oleh warna sumber cahaya yang menerangi obyek yang difoto. Sebagai
bagian dari aspek teknis memotret,
pengaturan White Balance di kamera menjadi sangat penting untuk langkah
awal mendapatkan foto yang akurat. Disinilah kita mengupayakan kamera
mendapat warna yang netral, dimana sebuah benda putih akan tampak putih
saat diterangi dengan sumber cahaya apapun (matahari, flash, neon, lampu
stadion, lampu jalanan, bohlam di kafe atau restoran, dsb).
Di kamera ada banyak cara untuk mengatur WB, misalnya :
- memilih Auto WB : praktis, cukup akurat, tapi tidak konsisten (bila kita ambil banyak foto di tempat yang sama dengan AWB maka tiap hasil fotonya bisa mengalami sedikit variasi warna)
- memilih preset melalui simbol yang ada : hasil konsisten selama tidak pindah lokasi dan sumber cahaya tetap, tapi akurasi warna belum tentu pasti akurat, tergantung warna dari sumber cahayanya (misal sudah memilih simbol lampu neon, tapi mungkin hasilnya belum bisa netral)
- memilih nilai Kelvin (K) disesuaikan dengan temperatur sumber cahaya : hasil warna pasti akurat, tapi perlu coba-coba (sayangnya tidak semua kamera menyediakan fitur ini)
- mengukur benda putih / custom WB : agak repot, mesti memotret benda putih dulu, tapi hasil paling akurat
Nah, dari beberapa cara diatas mana yang paling sesuai untuk dipilih
bila tujuan kita mendapatkan warna yang akurat? Saya pikir mengukur
benda putih (custom WB) adalah cara paling tepat, walau sedikit repot
tapi hasilnya pasti akurat. Untungnya fitur ini tersedia di banyak
kamera digital generasi modern termasuk kamera non DSLR.
Akan lebih aman bila kita memotret dengan file RAW, apabila tujuannya
adalah akurasi warna. Karena apapun pilihan WB yang diambil saat foto
diambil, kita masih bisa atur belakangan saat editing. Apalagi saat
memakai file RAW kita juga bisa atur picture style/picture control
belakangan, seperti pengaturan saturasi dan hue (color tone) yang sangat
mempengaruhi warna. Bila tidak ada tujuan khusus, biarkan setting
saturasi dan hue berada di posisi default/tengah-tengah. Bila kita tidak
pakai RAW dan hanya memotret dengan file JPG maka lebih amannya memilih
picture style Neutral atau Faithful (di kamera Canon).
Melihat atau editing foto di komputer
Nah kalau bicara editing, maka kita bicara monitor yang umumnya kini
berjenis LCD (sebagian juga ada yang jenis CRT/tabung). Sama seperti
layar LCD di kamera, layar monitor komputer juga belum tentu menampilkan
warna yang akurat. Jadi kurang bijak kalau kita menilai akurasi warna
hanya mengandalkan layar LCD di kamera. Monitor komputer, termasuk
laptop, bisa jadi juga warnanya tidak akurat dan ini tidak ideal untuk
dipakai mengedit foto. Untuk akurasi warna, monitor perlu dikalibrasi
sehingga bisa menampilkan warna dan juga terang gelap yang standar.
Prosedur kalibrasi bisa dilakukan dengan menu di komputer,
biasanya kita diminta untuk mengatur setting brightness dan contrast ke
nilai tertentu, lalu secara interaktif kita akan memilih beberapa
gambar di layar dan komputer akan otomatis membuatkan sebuah profil
untuk kita. Cara lain ada juga dengan software khusus, bahkan bisa
kalibrasi monitor melalui website online.
Proses kalibrasi monitor yang lebih profesional memerlukan alat bantu berupa spectrocolorimeter,
yang akan membaca warna yang ditampilkan monitor lalu secara otomatis
membuatkan profil yang sesuai. Dengan cara ini bisa didapat tampilan
monitor yang sangat akurat, baik dalam hal menampilkan warna ataupun
menunjukkan perbedaan terang gelap (kontras) yang sesuai. Beberapa alat
kalibrasi monitor yang populer diantaranya Datacolor Spider, X-rite i1
dan sebagainya. Ilustrasi perbedaan warna yang ditampilkan monitor
antara sebelum dan sesudah di kalibrasi kurang lebih seperti gambar di
bawah ini :
Saat mencetak foto
Oke, bila foto anda hanya ingin dilihat di monitor, langkah kalibrasi
di atas sudah selesai untuk mendapatkan warna yang akurat. Tapi bila
anda lanjutkan dengan mencetak fotonya, maka ada hal lain yang perlu
diketahui guna mendapat akurasi warna pada hasil cetaknya. Cetak foto
ada dua macam, cetak ke tempat cetak foto seperti fotolab, atau cetak
sendiri di rumah dengan printer foto rumahan. Saya tidak akan membahas
cetak foto di lab karena tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengatur
akurasi warna disana, alias pasrah akan hasilnya (tipsnya, carilah
tempat cetak foto yang akurasi warnanya terkenal baik). Saat mencetak di
rumah, yang penting pastikan pengaturan warna di mesin cetak sudah
benar, dan gunakan kertas foto yang baik. Setiap kertas foto juga punya
karakter berbeda dalam hal penyerapan tinda dan warna putihnya,
sebaiknya sesuaikan profil kertas di setting printer dengan kertas yang
dipakai. Misal kertas foto jenis glossy, semi gloss, matte, dan juga
ketebalannya.
Printer masa kini tidak lagi hanya mengandalkan tinta warna dasar
seperti RGB atau CMYK untuk mencetak foto. Untuk kekayaan warna bisa
ditemui printer dengan 6 warna misalnya CMYK plus grey, atau bahkan
ditambah light cyan dan light magenta. Semakin banyak tinta yang
tersedia maka hasil cetaknya makin kaya warna dan bisa dibuat makin
akurat.
0 komentar:
Posting Komentar