Kadang saya mendapatkan pertanyaan dari murid saya, bagaimana cara
memulai untuk setting bukaan, shutter speed dan ISO? nah tidak ada
jawaban yang pasti. Setiap orang memiliki gaya dan kebiasaan yang
berbeda-beda apalagi di jaman sekarang, dimana setiap kamera sudah punya
banyak mode-mode otomatis dan semi otomatis yang canggih.
Nah, bagaimanakah gaya jaman orang dulu? sebelum kamera digital yang serba otomatis ini dibuat?
Pertama-tama adalah dengan menentukan ISO. Di jaman dulu, ISO disebut
juga dengan ASA, yaitu tingkat kepekaan film. Nah, kita pertama-tama
memilih film dengan ASA sesuai dengan kondisi cahaya tempat kita
memotret. Di keadaan yang terang, kita memakai film dengan ASA 100 atau
200. Di kondisi yang agak gelap, kita memakai ISO 400 atau 800. Di
tempat yang gelap sekali, kita memakai ISO 1600.
Hal ini bisa diaplikasikan juga di era fotografi digital. Kamera mode
yang kita pakai adalah manual, supaya bisa mengendalikan nilai-nilai
bukaan, shutter speed dan ISO.
Pertama-tama kita menetapkan ISO berdasarkan kondisi cahaya yang ada.
Kemudian, tinggal mengatur bukaan yang dikehendaki sesuai dengan
seberapa blur latar belakang yang diinginkan. Terakhir, kita tinggal
mengatur shutter speed sesuai dengan kondisi cahaya yang ada.
Cara lain yang saya pakai dengan kamera Nikon adalah memanfaatkan fungsi auto ISO.
Kamera Nikon yang saya pakai D90 dan D700, dan sepertinya hampir
semua kamera DSLR Nikon memiliki fungsi auto-ISO yang canggih. Ini bisa
sangat membantu bila dimanfaatkan dengan baik.
Pertama-tama
kita mengatur batas maksimum ISO yang dikehendaki. Semakin tinggi nilai
ISOnya, fotonya akan semakin buruk, tapi ISO tinggi penting juga untuk
mencegah foto terlalu gelap atau shutter speed menjadi terlalu rendah
sehingga gambar blur. Biasanya saya set ISO minimum ke 200 dan maksimum
ke ISO 1600. Hal ini karena ISO 3200 kualitas fotonya sudah terlalu
buruk menurut saya untuk kamera Nikon D90. Untuk kamera full frame
seperti Nikon D700, saya berani memakai sampai ISO 4000.
Kemudian saya mengatur minimum shutter speed minimum. Nah nilai ini
tergantung dari lensa yang dipakai. Kalau lensanya panjang atau saya
foto benda yang bergerak, saya set minimumnya agak cepat misalnya 1/250
detik supaya foto tidak blur.
Setelah itu, saya tinggal memakai mode kamera A/Av alias aperture
priority untuk mengatur bukaan, kamera akan secara otomatis mencari
nilai shutter speed dan ISO yang dikehendaki.
Keuntungan memakai cara ini dibanding cara tradisional adalah kita
tidak usah repot mengubah setting shutter speed dan ISO dan juga tidak
takut foto menjadi blur. Lalu keuntungan lainnya adalah kita
mendapatkan foto dengan nilai ISO yang lebih optimal daripada tetap di
satu nilai saja.
Selamat berkreasi. Kalau bingung, silahkan baca-baca Segitiga emas fotografi
0 komentar:
Posting Komentar