Artikel berikut merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yang telah membahas tentang Apa itu metering pada kamera dslr. Menu/mode metering sendiri pada kamera dslr ada beberapa dan mempunyai fungsi yang berbeda, berikut Admin coba memberikan penjelasanya semoga bermanfaat untuk sobat semua.
1. Evaluative Metering
Mode_evaluative_matrix_metering
Mode ini di kamera Canon disebut Evaluative, sedangkan di kamera Nikon disebut Matrix dan dibeberapa kamera merk lain disebut Multi Segment. Pada mode ini kamera membagi seluruh obyek yang kita lihat di viewfinder menjadi beberapa area, selanjutnya kamera melakukan pengukuran exposure/intensitas cahaya pada tiap-tiap area tersebut. Informasi yang diperoleh dari pengukuran tersebut akan dibagi rata dengan menitik-beratkan pada keakuratan di area fokus tanpa mengabaikan area disekitar fokus yang menjadi background. Data yang telah diperoleh tersebut akan diolah di processor kamera dengan membandingkan berbagai data yang telah ditanamkan oleh produsen kamera untuk menemukan komposisi nilai exposure yang tepat.
Semakin banyak pembagian area obyek dalam viewfinder yang menjadi referensi pengukuran maka akan semakin presisi hasil perhitungannya, dan semakin kecil resiko metering kamera meleset. Karena itu pada kamera dslr pro yang harganya lebih mahal akan kita temui pembagian area viewfinder yang lebih banyak dibanding kamera dslr pemula yang harganya lebih murah.
Mode ini paling sering digunakan untuk pemotretan sehari-hari dalam situasi yang normal, maksudnya obyek tidak dalam kondisi yang ekstrem baik dari sisi intensitas cahaya antara obyek dengan sekitarnya yang menjadi background atau obyek yang bergerak cepat misalnya. Untuk kondisi tertentu yang lebih kompleks, sobat bisa mengunakan mode metering berikut ini untuk tetap mendapatkan hasil potret yang memuaskan.
2. Center Weighted Metering
Mode_centered_weighted_metering
Mode ini mengukur exposure/intensitas cahaya di titik tengah frame dan mengabaikan daerah di sekitar sudut-sudut frame. Dengan memakai mode metering ini, area tengah yang umumnya jadi obyek foto, bisa mendapat exposure yang lebih tepat tanpa melihat dimana titik fokus kita letakkan. Jadi walaupun kita meletakkan titik fokus di sudut tertentu tidak di tengah-tengah area obyek yang kita lihat di viewfinder, kamera akan tetap menitik-beratkan pengukuran exposure/metering di tengah frame.
Mode ini sangat cocok kita gunakan untuk memotret close-up outdoor, misal saat kita berada di kebun binatang dan tertarik untuk memotret wajah singa yang sedang berada diluar kandang sementara kondisi siang hari, dimana terik matahari membuat area background sangat terang. Apabila sobat mengunakan Mode Evaluative Metering diatas maka wajah singa akan terlihat gelap bahkan mungkin hanya terlihat bayangan saja/siluet sehingga kita tidak mendapat detail dari mimik wajah singa tersebut, hal ini karena kamera mengukur exposure/intesitas cahaya di semua area dan membagi rata, karena intensitas cahaya disekitar singa sangat terang sehingga ketika dibagi rata kamera menyimpulkan bahwa obyek mempunyai intensitas cahaya tinggi, maka kamera secara otomatis akan menurunkan/mengelapkan exposure/intensitas cahaya secara kesuluruhan, termasuk disekitar wajah singa, padahal exposure/intensitas cahaya disekitar wajah singa tersebut lebih gelap, akibatnya wajah singa akan terlihat lebih gelap lagi.
Nah, pada kondisi inilah sobat dapat mengunakan Mode Center Weighted Metering, karena pada foto close-up umumnya obyek berada ditengah frame maka saat sobat memotret wajah singa tersebut kamera hanya akan mengukur exposure/intensitas cahaya ditengah frame saja yang merupakan wajah singa dan mengabaikan kondisi exposure/intensitas cahaya disekitar wajah singa atau di sudut-sudut frame.
3. Spot/Partial Metering
Mode_spot_partial_metering
Mode ini hanya mengukur exposure/intensitas cahaya disekitar titik fokus saja sekitar 3%-10% dari keseluruhan bidang foto/frame, dan mengabaikan exposure/intensitas cahaya diluar titik fokus.
Contoh penerapan mode ini, misalnya saat kita memotret salah satu pemain sepakbola di siang hari dengan frame keseluruhan lapangan sepakbola, sehingga pemain sepakbola tersebut akan terlihat sangat kecil di viewfinder. Namun walaupun demikian sobat masih tetap ingin mendapatkan detail dari pemain sepakbola tersebut yang menjadi idola sobat, heheee….
Dengan mengunakan Mode Spot/Partial Metering, pemain sepakbola tersebut yang kebetulan posisinya kiper misalnya, sehingga berada di pinggir frame maka sobat tinggal mengubah titik fokus dipinggir sesuai letak pemain sepakbola tersebut yang menjadi obyek utama. Maka kamera akan mengukur exposure/intensitas cahaya di area fokus tersebut dan mengabaikan area lainnya, sehingga walaupun obyek terlihat kecil secara keseluruhan tapi detailnya masih bisa kita dapatkan, misalnya warna, tulisan, garis-garis dikostum yang dikenakan oleh pemain sepakbola tersebut serta gerakan/posisi dari pemain sepakbola tersebut ketika kita capture.
Nah, semoga penjelasan diatas dapat membantu dan bermafaat untuk sobat semua…