SEOUL - Samsung tengah
menyiapkan dua smartphone yang berjalan dengan sistem operasi (OS)
Tizen. Ini adalah langkah besar Samsung karena tidak lagi hanya
bergantung dengan OS Android.
Smartphone Tizen pertama Samsung akan diluncurkan sekira akhir kuartal II/2014, yang masing-masing merupakan model premium dan menengah. Untuk segmen pasar menengah ditargetkan mendorong pertumbuhan jumlah penjualan.
Senior Vice President tim strategi produk Samsung, Yoon Han-kil, mengatakan bahwa perusahaan ingin membangun ekosistem sendiri dengan Tizen. Sekaligus mengurangi ketergantungan pada Android milik Google, yang digunakan di sebagian besar perangkat mobile Samsung.
Samsung juga ingin mendapatkan pendapatan sendiri dari penjualan aplikasi dan layanan pihak ketiga di perangkat besutannya, sama seperti yang dilakukan penguasa OS mobile yaitu Android dan iOS.
Kendati demikian, Tizen tidak menjadi bisnis utama Samsung. "Meski Android akan tetap menjadi bisnis utama kami, Tizen dan Windows Phone akan menyasar pasar yang tidak bisa dikuasai Android," jelas Yoon, seperti dilansir Reuters, Kamis (17/4/2014).
Peluncuran smartphone Tizen diakui belum berjalan lancar. Samsung, kata Yoon, telah berusaha meluncurkan Tizen dengan operator DoCoMo dan Orange, tapi tidak berhasil karena kondisi pasar yang tidak mendukung.
"Kami mengubah strategi kami dan akan merilis ponsel tersebut di beberapa negara yang kami pikir akan berhasil," sambungnya.
Dia menambahkan, untuk bisa menjadi platform sukses maka Tizen harus memberikan kontribusi 15 persen dari total pengapalan smartphone Samsung.
Smartphone Tizen pertama Samsung akan diluncurkan sekira akhir kuartal II/2014, yang masing-masing merupakan model premium dan menengah. Untuk segmen pasar menengah ditargetkan mendorong pertumbuhan jumlah penjualan.
Senior Vice President tim strategi produk Samsung, Yoon Han-kil, mengatakan bahwa perusahaan ingin membangun ekosistem sendiri dengan Tizen. Sekaligus mengurangi ketergantungan pada Android milik Google, yang digunakan di sebagian besar perangkat mobile Samsung.
Samsung juga ingin mendapatkan pendapatan sendiri dari penjualan aplikasi dan layanan pihak ketiga di perangkat besutannya, sama seperti yang dilakukan penguasa OS mobile yaitu Android dan iOS.
Kendati demikian, Tizen tidak menjadi bisnis utama Samsung. "Meski Android akan tetap menjadi bisnis utama kami, Tizen dan Windows Phone akan menyasar pasar yang tidak bisa dikuasai Android," jelas Yoon, seperti dilansir Reuters, Kamis (17/4/2014).
Peluncuran smartphone Tizen diakui belum berjalan lancar. Samsung, kata Yoon, telah berusaha meluncurkan Tizen dengan operator DoCoMo dan Orange, tapi tidak berhasil karena kondisi pasar yang tidak mendukung.
"Kami mengubah strategi kami dan akan merilis ponsel tersebut di beberapa negara yang kami pikir akan berhasil," sambungnya.
Dia menambahkan, untuk bisa menjadi platform sukses maka Tizen harus memberikan kontribusi 15 persen dari total pengapalan smartphone Samsung.
0 komentar:
Posting Komentar