JAKARTA - Selama tahun 2014
ini, diprediksi bakal terjadi empat kali gerhana bulan. Namun sayangnya,
tidak semua bisa diamati di wilayah Indonesia.
Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) menjelaskan dalam laman resminya bahwa selama 2014 ini diperkirakan ada empat gerhana bulan itu diantarannya, gerhana bulan total terjadi Selasa 15 April, gerhana matahari cincin pada 29 April, gerhana bulan total pada 8 Oktober dan gerhana matahari sebagian pada 23 Oktober 2014.
Sementara, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya menjelaskan pada gerhana bulan total kemarin, dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia kecuali Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat dan Sumatera.
“Wilayah Indonesia hanya dapat mengamati bagian akhir dari proses gerhana bulan tersebut,” kata Andi Eka Sakya, di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/4/2-14).
Selain di Indonesia, gerhana bulan total dapat diamati dari Afrika bagian Barat, Eropa bagian Barat, Samudra Atlantik, Amerika, Samudra Pasifik, Asia Timur, dan Filipina.
Setelah gerhana bulan, gerhana matahari cincin diperkirakan terjadi pada 29 April 2014.
Di Indonesia, gerhana matahari cincin dapat diamati dari Yogyakarta, Jawa Timur bagian Selatan, dan Bali. Wilayah Nusa Tenggara hanya bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana matahari cincin dapat diamati juga dari Australia, Samudera Hindia bagian Selatan, dan Antartika.
Selanjutnya gerhana bulan total diperkirakan terjadi pada 8 Oktober 2014. Gerhana ini dapat diamati dari wilayah Indonesia, Amerika, Samudra Pasifik, Australia dan Asia kecuali Asia Barat.
Sementara gerhana matahari sebagian yang diperkirakan terjadi pada 23 Oktober 2014 tidak dapat dilihat dari wilayah Indonesia. Gerhana itu hanya dapat dilihat di Amerika Utara dan Samudera Pasifik bagian utara.
Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) menjelaskan dalam laman resminya bahwa selama 2014 ini diperkirakan ada empat gerhana bulan itu diantarannya, gerhana bulan total terjadi Selasa 15 April, gerhana matahari cincin pada 29 April, gerhana bulan total pada 8 Oktober dan gerhana matahari sebagian pada 23 Oktober 2014.
Sementara, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya menjelaskan pada gerhana bulan total kemarin, dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia kecuali Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat dan Sumatera.
“Wilayah Indonesia hanya dapat mengamati bagian akhir dari proses gerhana bulan tersebut,” kata Andi Eka Sakya, di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/4/2-14).
Selain di Indonesia, gerhana bulan total dapat diamati dari Afrika bagian Barat, Eropa bagian Barat, Samudra Atlantik, Amerika, Samudra Pasifik, Asia Timur, dan Filipina.
Setelah gerhana bulan, gerhana matahari cincin diperkirakan terjadi pada 29 April 2014.
Di Indonesia, gerhana matahari cincin dapat diamati dari Yogyakarta, Jawa Timur bagian Selatan, dan Bali. Wilayah Nusa Tenggara hanya bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana matahari cincin dapat diamati juga dari Australia, Samudera Hindia bagian Selatan, dan Antartika.
Selanjutnya gerhana bulan total diperkirakan terjadi pada 8 Oktober 2014. Gerhana ini dapat diamati dari wilayah Indonesia, Amerika, Samudra Pasifik, Australia dan Asia kecuali Asia Barat.
Sementara gerhana matahari sebagian yang diperkirakan terjadi pada 23 Oktober 2014 tidak dapat dilihat dari wilayah Indonesia. Gerhana itu hanya dapat dilihat di Amerika Utara dan Samudera Pasifik bagian utara.
0 komentar:
Posting Komentar