YOGYAKARTA - Peneliti dari
pro Addicta Swiss, Oliver Marquardt melakukan penelitian membuat
stimulasi otak para pecandu narkoba, alkohol, dan nikotin untuk bisa
mengobati sekaligus melepaskan mereka dari kecanduan.
Dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Selasa (20/5/2014), Oliever Marquardt mengatakan,
stimulasi otak dilakukan dengan cara menanamkan sugesti bahwa narkoba, alkohol, dan nikotin berbahaya. "Cara itu efektif untuk mengobati para pecandu," katanya di Yogyakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (20/5/2014).
Pada lokakarya "Teknologi Penanganan Pecandu", ia mengatakan dalam waktu lima hari para pecandu sudah bisa melepaskan dirinya dari kecanduan.
Menurut dia, orang yang kecanduan itu kalau mau sembuh kunci utamanya ada pada dirinya sendiri. Kalau mau sembuh dia harus mengerti dulu bahwa dia bisa hidup tanpa obat-obatan itu.
"Selain itu, kami juga tanamkan pikiran pada mereka bahwa narkoba, alkohol, dan nikotin itu berbahaya bagi mereka," katanya.
Ia mengatakan hal lain yang dibutuhkan untuk melepaskan kecanduan mereka adalah dengan cara memisahkan atau menjauhkan mereka dari tempat-tempat yang memungkinkan mudah mendapatkan barang-barang tersebut.
"Dalam menangani para pecandu, kami juga berusaha memberikan kegiatan lain yang bisa mengalihkan keinginan mereka untuk mengkonsumsi obat-obatan itu karena sebenarnya kecanduan merupakan penyakit yang ada di dalam otak kita," katanya.
Menurut dia, upaya pengobatan bagi para pecandu itu tidak akan bisa berjalan maksimal jika mereka tidak memiliki keinginan dan kemauan untuk berhenti.
"Oleh karena itu perlu ditanamkan sugesti yang berbeda. Kalau mereka masih belum memiliki keinginan dan kemauan kuat untuk berhenti, langkah selanjutnya sebisa mungkin harus mengangkat kesadaran mereka," tuturnya.
Dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Selasa (20/5/2014), Oliever Marquardt mengatakan,
stimulasi otak dilakukan dengan cara menanamkan sugesti bahwa narkoba, alkohol, dan nikotin berbahaya. "Cara itu efektif untuk mengobati para pecandu," katanya di Yogyakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (20/5/2014).
Pada lokakarya "Teknologi Penanganan Pecandu", ia mengatakan dalam waktu lima hari para pecandu sudah bisa melepaskan dirinya dari kecanduan.
Menurut dia, orang yang kecanduan itu kalau mau sembuh kunci utamanya ada pada dirinya sendiri. Kalau mau sembuh dia harus mengerti dulu bahwa dia bisa hidup tanpa obat-obatan itu.
"Selain itu, kami juga tanamkan pikiran pada mereka bahwa narkoba, alkohol, dan nikotin itu berbahaya bagi mereka," katanya.
Ia mengatakan hal lain yang dibutuhkan untuk melepaskan kecanduan mereka adalah dengan cara memisahkan atau menjauhkan mereka dari tempat-tempat yang memungkinkan mudah mendapatkan barang-barang tersebut.
"Dalam menangani para pecandu, kami juga berusaha memberikan kegiatan lain yang bisa mengalihkan keinginan mereka untuk mengkonsumsi obat-obatan itu karena sebenarnya kecanduan merupakan penyakit yang ada di dalam otak kita," katanya.
Menurut dia, upaya pengobatan bagi para pecandu itu tidak akan bisa berjalan maksimal jika mereka tidak memiliki keinginan dan kemauan untuk berhenti.
"Oleh karena itu perlu ditanamkan sugesti yang berbeda. Kalau mereka masih belum memiliki keinginan dan kemauan kuat untuk berhenti, langkah selanjutnya sebisa mungkin harus mengangkat kesadaran mereka," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar