Pengalaman seorang pemula : Pakai Mode Auto atau Manual? - kuturing

Rabu, 19 Maret 2014

Pengalaman seorang pemula : Pakai Mode Auto atau Manual?

Dari dulu, saya gak pernah hobi foto, kamera juga ga punya, mau foto apa pun ga tau dengan jelas. Satu satunya alat foto yang saya miliki hanyalah kamera di handphone saja. Itu pun jarang digunakan. Hanya untuk dokumentasi doank dan itu pun cuma pencet satu tombol doank.

Setelah kenal dengan Enche, pertama kali megang kameranya (Nikon D700), alamak, berat banget. Pikirku si ngapaen juga kamera berat-berat gitu, wong tujuannya sama, dipake buat foto. Setelah itu, dikenalin dengan kamera sakunya (Panasonic Lumix LX3). Nah, yang ini lebih mendingan, kecil dan serbaguna. Hasilnya juga lumayan.

Masalahnya saya senang dan nyaman dengan mode Auto. Dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, mode Auto sangat mempermudah semua pengambilan gambar dan saya sangat senang dengan adanya kemudahan ini. Ada yang mudah buat apa cari yang susah.

Kemudian, tak lama kemudian, Enche mengadakan kursus dasar fotografi yang mengajarkan tentang cara setting kamera secara manual. Saya bertanya-tanya sendiri, mengapa orang-orang mau merepotkan dirinya untuk setting secara manual, jika kamera sudah tersedia mode Auto. Saya sendiri saat itu juga tidak merasa ada keinginan untuk belajar setting secara manual.

Banyak yang mengganggap remeh mode Auto, menurut saya, itu sangatlah tidak masuk akal. Karena kalau memang mode Auto itu tidak berguna, mengapa kamera dilengkapi mode tersebut, yang penting hasilnya, asal ga blur dan sesuai yang kita inginkan. ^^

Ada yang mengganggap jika pakai mode Manual berarti sudah keren, padahal hasilnya belum tentu sebagus dan sekonsisten mode Auto. Saya rasa mode Auto sangat membantu saya dalam mengambil momen-momen candid, karena kalau masih mau setting-setting exposure, momentnya jadi terlewatkan donk. Kalau momen nya disuru ulang lagi, bukan candid lagi namanya.

Perlahan-lahan, karena ada kamera yang nganggur di tempat Enche (Canon 550D kit 18-55mm), saya mencoba memakainya, modenya juga Auto wkwkwkw. EGP dengan perkataan orang yang ga keren ato gimana dech. Lagian, emangnya bisa ketahuan kalau saya pakai auto? Kalau nanti ditanyain data atau setting kameranya, di foto yang dihasilkan mode Auto pun ada datanya. XD

Selanjutnya, ada yang bilang karena seni. Masa pake mode Auto ga ada seninya? Seni itu apa sih? Bisa bokeh-bokeh kah? Kalau mau bokeh, kan bisa pakai lensa fix yang bukaannya besar, trus mode auto, bokeh juga kan? Atau mengambil objek dengan dekat dan bagian latarnya dibuat cukup jauh, mode Auto juga bisa bokeh. ^^
Selang beberapa kali hunting bareng, saya ditawarin Enche untuk pakai mode Semi Auto (Av). Ya, ga ada salahnya mencoba. Shoot demi shoot saya lakukan, ternyata asyik juga mengubah-ngubah bukaan. Intinya, cuma disuruh jaga bukaan antara f/5.6, f/6.7, f/8.0. Coba coba tiap shoot dengan ketiga bukaan itu. Meskipun dari sekian puluh shoot cuma ada beberapa yang oke.

Dari latihan ini, ada sedikit pengertian yang saya dapatkan. Dalam mode Auto atau Semi Auto, kamera itu selalu ditugaskan untuk mencari gambar yang terang dan jelas. Dengan bukaan yang besar, kamera akan memberikan shutter speed yang cepat. Sebaliknya, jika bukaan saya perkecil, kamera akan memberikan shutter speed yang lambat. Alhasil, gambar saya tak jauh berbeda meski pakai bukaan f/5.6 ataupun f/8.0.
Kemudian saya menemukan kendala, beberapa foto yang saya ambil, saya ingin nuansanya gelap. Meski ada fitur exposure compensation, gelap atau terangnya tidak seperti yang saya inginkan, dan cukup merepotkan karena perhitungan kamera tidak dapat saya prediksikan gelap terangnya. Kalau momen yang ingin saya foto terjadi dalam waktu yang singkat, maka tidak ada satupun foto yang akan saya dapatkan jika harus mencoba-coba setiap range dari exposure compensation. Beda posisi saja sudah akan memberikan settingan yang berbeda.

Karena kesulitan ini, saya jadi mengerti mengapa mode Manual itu menarik untuk dipelajari. Dengan mode manual, kita dapat menentukan setting kamera. Mau gelap, mau terang, mau bokeh sampai tahap yang bagaimana pun, terserah saya. Dan saya sangat menikmatinya. Namun, kalau sudah terdesak dan butuh kecepatan tinggi untuk mengambil foto, Auto mode on. ^^
Like the Post? Do share with your Friends.

0 komentar:

Artikel terbaru

Berita Handphone

More on this category »

Berita Internet & Web

More on this category »

Teknik Hacking

More on this category »

Berita Robot

More on this category »

Berita Pemrograman

More on this category »

Berita kamera

More on this category »