1. Apa itu lensa?
Lensa adalah lubang tempat masuknya cahaya ke kamera. Kita dapat
mengendalikan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa dengan mengubah
nilai bukaan/aperture/diafragma.
Bukaan lensa menentukan ruang tajam. Semakin besar bukaan, ruang
tajam semakin tipis sehingga latar belakang menjadi blur. Semakin kecil
bukaan, semakin luas ruang tajam, sehingga latar belakang terlihat lebih
jelas dan tajam.
2. Lensa zoom dan lensa fix/non-zoom
Ada lensa zoom yang memiliki jarak fokus yang bisa diubah-ubah untuk
membesarkan objek foto, tapi ada juga yang memiliki lensa fix.
Keunggulan utama lensa fix adalah bukaannya yang besar sehingga mudah
membuat latar belakang menjadi blur dan juga piawai di kondisi cahaya
yang gelap. Selain itu ukurannya kecil. Namun karena gak bisa zoom, maka
fotografer perlu zoom dengan mengunakan kaki, alias berpindah-pindah.
3. Lensa makro dan non-makro
Perbedaan lensa makro dan non-makro terletak pada kemampuannya untuk
bisa fokus lebih dekat dari subjek dan perbesarannya. Banyak lensa makro yang di desain lebih tajam daripada lensa biasa untuk mengeluarkan detail objek foto.
4. Lensa sapujagat
Titel lensa sapujagat biasanya diberikan untuk lensa yang bisa zoom
dari lebar sampai telefoto (jauh) seperti 18-200mm. Lensa ini populer
karena kita tidak harus capai-capai mendekati objek foto, tinggal di
zoom saja. Tapi masalahnya lensa seperti ini kualitasnya tidak begitu
baik, relatif mahal dan cukup berat. Pertimbangkan untuk memiliki
beberapa lensa yang lebih khusus (sesuai kebutuhan) daripada satu lensa sapujagat karena gak ada lensa yang sempurna untuk segala kondisi.
5. Zoom bukan sekedar zoom
Setiap jarak fokus lensa (focal length) menghasilkan foto dengan karakteristik sendiri-sendiri. Lensa lebar menghasilkan efek yang seperti tiga dimensi. Lensa standar menghasilkan foto yang sesuai dengan perspektif mata manusia, dan lensa telefoto menghasilkan efek dua dimensi.
6. Kualitas foto yang dihasilkan tergantung lensa
Lensa sangat mempengaruhi hasil foto. Ada lensa yang menghasilkan
foto yang tajam sekali, ada juga yang lembut. Ada yang kontras, tapi ada
yang tidak. Ada pula yang memiliki bagian out of focus (bagian yang tidak fokus) yang indah, ada juga yang bagian out of focusnya
terlihat berantakan. Semua tergantung selera. Untuk menghasilkan foto
yang bervariasi, setiap fotografer yang berpengalaman biasanya memiliki
lebih dari satu lensa yang dipakai tergantung foto jenis apa yang ingin
dicapai.
7. Kualitas optimal lensa biasanya terletak dua stop dari bukaan maksimumnya
Hasil foto pada umumnya tidak terlalu baik bila kita mengunakan
bukaan maksimal lensa. Bila kita menutup bukaan sekitar dua f-stop, maka
kualitas foto akan lebih baik.
Angka f-stop pada bukaan adalah rasio jarak fokus lensa
dengan diameter bukaan. Urutan f-stop pada lensa yaitu f/1.4 – f/2 –
f/2.8 – f/4 – f/5.6 – f/8 – f/11 – f/16 – f/22 dan seterusnya. Setiap
perubahan dari f/1.4 ke f/2 kita sebut perubahan satu f-stop. Perubahan
dari f/1.4 ke f/2.8 kita sebut perubahan dua f-stop.
8. Beda lensa mahal dengan lensa yang murah
Lensa yang murah material casingnya biasanya dari plastik dan tidak
begitu tahan banting. Kualitas lensanya sendiri juga bukan dari bahan
yang terbaik. Hasil foto agak bervariasi karena kualitas kontrol yang
tidak begitu ketat. Hasil foto juga tidak konsisten (tidak selalu baik)
di setting bukaan atau jarak fokus yang berbeda-beda.
Sebaliknya, lensa yang berkualitas tinggi menghasilkan foto yang
lebih baik dan juga casing lensa yang lebih tahan banting dan sebagian
tahan air dan cuaca buruk. Lensa yang mahal dan berkualitas mahal
biasanya purna jualnya juga cukup tinggi.
9. Awas filter murah!
Filter murah bisa membuat foto menjadi kurang baik. Meskipun lensa
yang dipakai sangat mahal, tapi kalau filter yang dipakai jelek, maka
hasilnya akan jelek. Hal ini karena filter merupakan elemen lensa
tambahan yang berpengaruh ke hasil foto. Pertimbangkan untuk membeli
filter yang baik terutama lensa yang dipakai berkualitas tinggi. Bila
tidak, sekalian gak usah pakai filter.
10. Beli lensa yang terbaik semampunya
Dulu saya membeli lensa yang tanggung-tanggung, karena kurang
menyukai kinerjanya, akhirnya dijual dan tukar dengan yang kualitasnya
lebih baik. Tidak seperti kamera, saya menganjurkan untuk tidak
pelit-pelit dalam membeli lensa. Lensa mempengaruhi hasil foto dan harga
purna jualnya tidak drop seperti kamera. Beli yang terbaik semampunya (jangan memaksakan diri dengan utang). Karena membeli lensa yang berkualitas biasanya tidak akan menyesal.
0 komentar:
Posting Komentar